Posts

Showing posts from 2016

Gayo Lues-Negeri Seribu Bukit

Image
Leuser adalah dambaan para petualang, para penjelajah sejati. Gunung-gunung berlapiskan hutan tua berderet dengan kokoh. Beberapa menjulang hingga ketinggian 3.000 meter. Lereng curam, lembah sempit membentengi kehidupan di sini. Ribuan jenis mahluk hidup tinggal, termasuk 4 satwa ikon pulau Sumatera, gajah, badak, harimau dan orang utan. Leuser adalah nirwana. Tentu termasuk bagi manusia juga. Pada bagian-bagian khusus, pada lahan melandai, di situlah manusia akan bermukim. Dan di Leuser terdapat tempat yang tepat pada suatu dataran tinggi luas bagi orang-orang  menamakan diri Gayo tinggal. Tepat di jantung kawasan Leuser, dikelilingi puluhan mungkin ratusan gunung-gunung. Salah satu tempat ini bernama Gayo Lues. Saya mendapat kesempatan menengoknya beberapa kali pada tahun 2014. Negeri Seribu Bukit, kata para penghuni. Deretan gunung yang berlapis-lapis di Gayo Lues Badan berguncang-guncang, dikocok dalam mobil melalui jalan-jalan berlubang di kawasan Tanah Karo. Truk-tr...

Tanjung Puting - Cerita Pendek Bekantan

Image
' Honk'. Suara ganjil itu terdengar dari balik pepohonan pada sore hari. Saya perhatikan seksama ke arah suara tadi. Dahan-dahan pohon bergoyang. Mereka menampakkan diri. Mahluk-mahluk berbulu oranye berekor panjang. Wajahnya aneh, hidungnya mancung dan besar. Tidak salah lagi, Bekantan! Mereka ke tepi sungai untuk beristirahat dan menginap.  Duduk sendirian dalam keheningan, seekor Bekantan (Nasalis larvatus) mungkin sedang menikmati keagungan hutan Kalimantan. Atau mungkin baginya ini hanya sekedar hari biasa lainnya. Sungai atau air membelah hutan adalah syarat utama tempat tinggalnya. Dia boleh menjelajahi hutan hingga masuk jauh ke dalam, tetapi tetap kembali ke tepian sungai untuk bermalam. Terkadang ada bekantan-bekantan lain tinggal di hutan-hutan mangrove tidak jauh dari laut. Baginya hanya di hutan-hutan di Borneo sesuai untuk ditinggali, tidak di tempat lain manapun di dunia. Tentunya ini merupakan hasil kekuatan evolusi, ketika Borneo terpisah dari daratan ...

Tanjung Puting- Tanah Para Kera Besar

Image
Kera besar atau dalam bahasa Inggris 'great ape' selalu menarik perhatian saya. Entah karena tampilan, kenakalan atau kelucuannya. Atau mungkin alam bawah sadar saya mengatakan karena mahluk ini sangat mirip dengan manusia dalam banyak hal. Sangat dekat sebab secara genetik hanya memiliki perbedaan dari kita 1,6%. Kecerdikan mereka mendekati kepandaian manusia. Kita beruntung karena salah satu anggota kera besar hidup di Indonesia. Gorilla, simpanse dan bonobo semuanya di Afrika. Orang utan, kita menamakannya. Hidup di hutan-hutan Pulau Kalimantan dan Sumatera. Banyak tempat untuk melihat orang utan, termasuk hampir di seluruh kebun binatang dan taman safari. Tapi bagi saya, sejauh ini, tempat terbaik untuk menemuinya adalah Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah. Orang utan, penghuni pepohonan di hutan-hutan Pulau Kalimantan Udara terasa panas dan lembab saat saya berjalan menuju lokasi pemberian makan orang utan. Semak belukar paku-pakuan menutupi permukaa...

Tarian Dewa di Tepian Mahakam

Image
Borneo, Kalimantan, mendengar kata tersebut pikiran langsung melayang : rimba belantara penuh pohon-pohon dipterocarpaceae, dibelah sungai-sungai besar, bagian atas pepohonan dihuni oleh kera besar berwarna merah disebut orang utan, sementara lantai hutan adalah tempat tinggal suku-suku dayak. Imajinasi seperti ini mungkin mengundang para penjelajah dari Eropa mencoba memasuki pedalaman borneo sejak abad 19. Sebut beberapa diantaranya seperti George Muller, C.A.L.M Schwaner, A.W Nieuwenhuis dan James Brooke. Bayangan itu juga melekat pada saya saat berada di dalam mobil, menuju kota Melak kabupaten Kutai Barat pada tahun 2011. Sekalipun ini bukan perjalanan pertama menjelajahi pedalaman Kalimantan tapi kegairahan tidak bisa ditutupi. Terlebih lokasi yang akan dikunjungi adalah pedalaman sungai Mahakam. Salah satu tempat paling eksotis dan  menantang di Kalimantan.      Kelok-kelok Sungai Mahakam, membentang sejauh 980 km di Kalimantan Timur dari Pegunungan M...